Pilihankata atau Diksi adalah pemilihan kata - kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi atau Plilihan kata mencakup pengertian kata - kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata - kata yang tepat atau menggunakan ungkapan - ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Dalam sebuah karya tulis yang dituangkan ke dalam sebuah buku, tentunya akan disertai dengan beragam komentar tentang isi yang disampaikan dari orang-orang tertentu sebelum dirilis secara resmi. Itulah yang dinamakan resensi, dimana komentar, tanggapan atau penilaian diberikan secara logis atas isi karya atau buku tersebut. Tanggapan terhadap isi buku atau karya tulis tersebut dapat dilakukan dengan mengamati kelebihan dan kekurangan buku baik fiksi maupun non fiksi. Selain itu, bisa juga menyampaikan informasi lain yang diperoleh dari karya tulis atau buku. Mengomentari Isi Buku Fiksi Tanggapan terhadap isi buku fiksi dilakukan dengan mengomentari unsur-unsur dari buku fiksi tersebut. Adapun unsur-unsur buku fiksi yang dapat dikomentari antara lain sampul buku, rincian subbab buku, tokoh dan penokohan, tema cerita, bahasa yang digunakan, penyajian alur cerita, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Dalam menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan terhadap unsur-unsur buku tersebut dan jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dibangun menjadi komentar terhadap isi buku. Adapun contoh pertanyaannya seperti Baca juga Memahami Unsur Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis Bagaimana judul dan tema dikembangkan?Apakah ada keunikan dalam pengembangan judul dan tema? Bagaimana pengarah mengembangkan latar cerita? Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh? Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang? Apakah kalimat-kalimat yang digunakan pengarang memiliki keunikan dan kekuataan dalam membangun cerita? Mengomentari Isi Buku Non fiksi Tanggapan terhadap isi buku non fiksi dilakukan dengan mengomentari unsur-unsur buku non fiksi seperti sampul buku, rincian subbab buku, judul sub bab, isi buku, cara pengarang menyajikan cerita, bahasa yang digunakan, dan sistematika penulisannya. Sama hal nya seperti komentar dalambuku fiksi, dalam mengomentari isi buku non fiksi juga dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan mengenai unsur-unsur buku tersebut, seperti Apa judul dan tema buku? Bidang ilmu apa yang dibahas dalam buku? Garis besar apa yang disampaikan dalam buku?Apa isi dari tiap babnya? Apakah buku ditunjang dengan gambar atau foto, ilustrasi, table, dan grafik?dan apakah penunjang tersebut cukup mampu membantu pembaca lebih memahami isi teks? Apakah sistematika penulisan mudah diikuti? Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami? Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBahasa IndonesiaBukuBuku Finsi dan NonfiksiKelas 7Tanggapan Isi BUku You May Also Like Bagaimanapilihan kata yang digunakan pengarang? Apakah kalimat-kalimat yang digunakan pengarang memiliki keunikan dan kekuataan dalam membangun cerita? Mengomentari Isi Buku Non fiksi. Tanggapan terhadap isi buku non fiksi dilakukan dengan mengomentari unsur-unsur buku non fiksi seperti sampul buku, rincian subbab buku, judul sub bab, isi buku- Kunci jawaban berikut dikutip dari Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs edisi revisi 2017 karya Titik Harsiati, dkk. Kurikulum 2013. Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 Bab 8 halaman 283 ini memuat materi tentang menelaah unsur buku fiksi dan membuat komentar. Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 Kurikulum 2013 ini pun menjadi bahan evaluasi untuk menelaah tingkat pemahaman siswa tentang materi tersebut. Unsur Buku Fiksi 1. Bagaimana judul dan tema dikembangkan? Apakah ada keunikan? Kunci jawaban Judul buku Sometoon Season 1 by Mojito Mohican Penerbit Haru Tema buku Kisah nyata manis dan pahitnya hubungan pria dan wanita 2. Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita? Kunci jawaban Latar cerita dikombinasikan antara teks dan ilustrasi, sehingga penggambaran latar tempat, waktu, dan suasana makin terasa. 3. Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh? Kunci jawaban Penokohan dikembangkan dengan kombinasi antara teks dan ilustrasi, dan disesuaikan dengan watak orang di masyarakat Korea pada umumnya 4. Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang? Kunci jawaban Pilihan kata sangat sederhana, sebab didominasi ilustrasi yang menggambarkan segalanya sehingga pembaca memahami cerita 5. Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun cerita? Kunci jawaban Ada kalimat-kalimat unik seperti 'Semua kekesalan yang terjadi pada hari itu, meleleh karena tangannya yang menggenggam tanganku~', 'Saat kau berjalan mendekat, kota ini menjadi lebih berwarna', serta 'Jejak langkah yang selalu sendiri kini tidak kesepian saat bertemu denganmu'. Semuanya memiliki kekuatan akan hubungan pria dan wanita. 6. Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa? Kunci jawaban Si pria yang terkesan ghosting padahal dirinya tengah sibuk mempersiapkan kejutan untuk kekasihnya. Itulah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 Bab 8 halaman 283 Kurikulum 2013 tentang menelaah unsur buku fiksi dan membuat komentar. Semoga bermanfaat. * Kunci jawaban hanyalah sebagai referensi belajar, siswa dan orang tua dapat mengeksplorasi jawaban yang lebih baik dari sumber yang tepercaya.***Pemilihankata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata.
Gunakankata sifat. Untuk menjelaskan nada karya sastra, gunakan kata sifat tertentu yang menggambarkan nada yang digunakan pengarang, misalnya "suram", "humoris", atau "sarkastis". Analisis Anda akan lebih berwawasan jika nada bisa dijelaskan dengan lebih spesifik. [13] Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan "Cerita ini bernada khidmat dan serius.
Dengan pemetaan kamu dapat merinci dan meringkas pokok-pokok isi buku yang kamu baca. Dengan alur-alur yang diberi label kata kunci tertentu dan gambar kamu dapat membayangkan dan memahami keseluruhan rangkuman yang kamu buat tanpa harus menghafal. Menarik bukan?KEGIATAN KRITIS-KREATIFBacalah dua buah buku nonfiksi! Buatlah peta pikiran dari buku yang kamu buat! Buatlah komentar berdasarkan jawabanmu terhadap pertanyaan berikut! 1 Ambil dan baca kembali hasil bacaanmu pada unit-unit sebelumnya 2 Buat rangkuman dalam bentuk pemetaan sekreatif mungkin!KomentarPada bagian ini kamu akan belajar menelaah hubungan unsur buku dan penggunaannya dalam membuat komentar buku. Selamat belajar mengomentari dengan jujur dan santun!1. Unsur-unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi yang DapatDikomentariUnsur Buku Nonfiksi yang dapat dikomentari 1 Bagian cover buku 2 Rincian subbab buku 3 Judul subbab 4 Isi buku 5 Cara menyajikan isi buku 6 Bahasa yang digunakan 7 SistematikaUnsur Buku Fiksi 1 Bagian cover buku 2 Rincian subbab buku 3 Judul subbab282 Kelas VII SMP/MTs4 Tokok dan penokohan 5 Tema cerita 6 Bahasa yang digunakan 7 Penyajian alur cerita2. Pertanyaan Pemandu untuk MengomentariMengomentari isi buku sebenarnya adalah bagian dari kegiatan membuat resensi buku yang akan dipelajari di kelas yang lebih tinggi. Yang dinilai adalah segi kelebihan dan kekurangan buku Hal-hal yang bisa dikomentari pada buku fiksi dan nonfiksi dipaparkan berikut. Langkah untuk dapat menilai buku nonfiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Saat membaca, jawablah pertanyaan berikut • Apa judul dan tema buku? • Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku? • Apa garis besar isi buku? Apa isi tiap bab? • Apakah buku ditunjang oleh gambar/foto, ilustrasi, tabel. grafik? Apakah cukup membantu memperjelas? • Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku? Apakah sistematika mudah diikuti? • Apakah bahasanya mudah dipahami? • Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya?Buku fiksiLangkah untuk dapat menilai buku fiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Saat membaca, jawablah pertanyaan berikut • Bagaimana judul dan tema dikembangkan? Apakah ada keunikan? • Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita? • Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh? • Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang? • Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun cerita? • Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa?Bahasa Indonesia 283 Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan posisi tempat tidur adalah letaknya yang berhubungan dengan pintu," kata Alison Jones, pakar tidur salah merek kasur terkemuka, Sealy, dilansir dari Homes and Gardens, Kamis (4/8/2022). Baca juga: 5 Aturan Meletakkan Tempat Tidur untuk Datangkan Energi PositifTanggapan terhadap isi buku fiksi dilakukan dengan mengomentari unsur-unsur dari buku fiksi tersebut. Adapun unsur-unsur buku fiksi yang dapat dikomentari antara lain sampul buku, rincian subbab buku, tokoh dan penokohan, tema cerita, bahasa yang digunakan, penyajian alur cerita, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Dalam menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan terhadap unsur-unsur buku tersebut dan jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dibangun menjadi komentar terhadap isi buku. Adapun contoh pertanyaannya seperti Bagaimana judul dan tema dikembangkan?Apakah ada keunikan dalam pengembangan judul dan tema? Bagaimana pengarah mengembangkan latar cerita? Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh? Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang? Apakah kalimat-kalimat yang digunakan pengarang memiliki keunikan dan kekuataan dalam membangun cerita? Dengan demikian, tanggapan terhadap isi buku fiksi dilakukan dengan mengomentari unsur-unsur dari buku fiksi tersebut.Bisadari pilihan kata yang digunakan dan tulisan tangan yang bagus. Jika ditulis tangan, tulisan harus rapi, bersih, dan mudah dibaca. Berikut kumpulan ⭐ contoh surat lamaran kerja untuk berpengalaman, fresh graduate, hingga magang. Contoh surat lamaran kerja fresh graduate; Bagaimana membuat surat lamaran kerja tulis tangan dalam bahasa
– Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan kalimat. Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi. Ketika Anda menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena itu, sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan seseorang dapat mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa, tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata tersebut harus digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar. Menulis merupakan kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam bentuk tulisan secara terus-menerus & teratur produktif serta mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan ekspresif. Oleh karena itu, ketrampilan menulis / mengarang membutuhkan grafologi, struktur bahasa, & kosa kata. Salah satu unsur penting dalam mengarang adalah penguasaan kosa kata. Kosa kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan diksi dalam suatu karangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena ketidaktepatan penggunaan diksi pasti akan menimbulkan ketidakjelasan makna. Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan “cerita” mereka. Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan / menceritakan suatu peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan. Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat, seperti Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan. Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya. Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti. Contoh Paragraf Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian. Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami pulang dengan hati senang. Kedua paragraf diatas punya makna yang sama. Tapi dalam pemilihan diksi pada contoh paragraph kedua menjadi enak dibaca, tidak membosankan bagi pembacanya. Sedangkan Menurut Enre, diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam mewakili perasaan yang nyata dalam pola sebuah kalimat. Ciri-Ciri Diksi Setelah mengetahui syarat diksi, tentu kita juga harus mengetahui ciri-ciri diksi tersebut, dibawah ini merupakan ciri-ciri diksi, antara lain Tepat dalam pemilihan kata untuk dapat mengungkapkan gagasan atau juga hal-hal yang diamanatkan Dapat digunakan untuk dapat membedakan secara tepat nuansa makna serta bentuk yang sesuai dengan gagasan serta juga situasi serta nilai rasa pembaca. Menggunakan pembendaharaan kata yang dipunyai masyarakat bahasanya serta dapat menggerakan dan juga memberdayakan kekayaan itu menjadi jaring kata yang jelas. Syarat Diksi Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan a kaidah kelompok kata/ frase, b kaidah makna kata, Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar. 1 Tepat Contohnya Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata. 2 Seksama Contohnya Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak seksama. 3 Lazim Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja. Contohnya, Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakain-nya. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata. Jenis makna Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna sebenarnya. Contoh Kepala organ tubuh yang letaknya paling atas Besi logam yang sangat keras Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna kias atau makna kontekstual. Contoh Ibu kota pusat pemerintahan Ibu jari jari yang paling besar atau jempol Jamban kamar kecil Perubahan makna Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya. Misalnya Kata Dulu Sekarang Berlayar Mengarungi laut dengan memakai kapal layar Mengarungi lautan dengan alat apa saja Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak raja Sebutan untuk semua anak laki-laki dan perempuan Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna dahulu Kata Dulu Sekarang Sarjana Sebutan untuk semua orang cendekiawan Gelar untuk orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari ilmu agama Islam Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya baru dirasakan lebih baik dari arti sebelumnya. Contoh Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini. Pergeseran makna Pergeseran makna dibedakan atas dua macam Asosiasi Adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat. Contoh – Tasya menyikat giginya sampai bersih – Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu Sinestesia Adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda. Contoh – Sayur itu rasanya pedas sekali – Kata-katanya sangat pedas didengar. Relasi makna Homonim Adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan. – Bisa berarti 1. Dapat, sanggup 2. Racun – Buku berarti 1. Kitab 2. Antara ruas dengan ruas Homograf Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan pengucapan dan arti. Contoh – Teras inti dengan teras halaman rumah – Sedan isak dengan sedan sejenis mobil – Tahu paham dengan tahu sejenis makanan Homofon Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti. Contoh – Bang dengan bank – Masa dengan massa Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai arti yang sama. Contoh – Pintar dengan pandai – Bunga dengan kembang Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini Pengaruh bahasa daerah Contoh Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan . Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo. Kata rindu bersinonim dengan kata kangen Perbedaan dialek regional Contoh Handuk bersinonim tuala , selop bersinonim seliper Pengaruh bahasa asing Contoh kolosal bersinonim besar , aula bersinonim ruangan , realita bersinonim kenyataan. Perbedaan dialek sosial Contoh suami bersinonim laki , istri bersinonim bini , mati bersinonim wafat. Perbedaan ragam bahasa Contoh membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengah bersinonim madya. Perbedaan dialek temporal Contoh membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengah bersinonim madya. Antonim Adalah kata-kata yang berlawanan artinya. Contoh – Tua – muda – Besar – kecil – Luas – sempit Fungsi Diksi Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis atau pun terucap”. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya. Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis. DAFTAR PUSTAKA Moeliono, Anton, 1991. Santun bahasa, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta. Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta CV Akademika Pressindo. Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta. Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta Demikianlah pembahasan mengenai “Diksi Pilihan Kata Pengertian & Fungsi – Macam – Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga Penjelasan Cerita Ulang Beserta Ciri, Jenis Dan Strukturnya “Kata Seru Interjeksi Pengertian & Jenis – Fungsi – Contoh Pengertian Kata Serapan, Sifat Dan Majemuk Beserta Contohnya Pengertian, Dan Ciri-Ciri Kata Baku Dan Tidak Baku Beserta Contohnya Secara Lengkap Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
SyaratSyarat Pemilihan Kata. Berikut syarat-syarat diksi dalam bahasa Indonesia, antara lain: 1. Makna Denotatif dan Konotatif. Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif.
Bagaimana Pilihan Kata Yang Digunakan Pengarang – Bagaimana Pilihan Kata Yang Digunakan Pengarang Setiap pengarang memiliki cara mereka sendiri ketika menulis. Salah satu hal utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana pengarang memilih kata-kata untuk digunakan dalam karya mereka. Dengan pemilihan yang tepat, penulis dapat menciptakan efek yang kuat dan menarik, menyampaikan makna dalam teks, dan membantu membangun makna yang lebih dalam. Pilihan kata yang tepat dapat membantu menciptakan kesan yang kuat. Pengarang dapat memilih kata-kata yang berbeda untuk menciptakan suasana atau sensasi tertentu. Misalnya, kata-kata yang lebih lunak dapat membuat teks terdengar lebih halus dan lembut, sementara kata-kata yang lebih keras dapat memberikan kesan yang lebih energik. Kata yang dipilih juga dapat menentukan nilai-nilai dan sikap dari teks. Kata-kata yang lebih keras dapat mengekspresikan sikap yang lebih agresif, sedangkan kata-kata yang lebih lunak dapat mengekspresikan sikap yang lebih lembut. Dalam beberapa kasus, penulis mungkin memilih kata-kata agar makna yang disampaikan teks lebih jelas. Pengarang juga dapat memilih kata-kata untuk menciptakan ritme tertentu, misalnya dengan memilih kata-kata yang memiliki awalan yang sama. Ini dapat membantu menciptakan suasana yang berbeda dan membantu membangun teks. Kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat adalah salah satu keahlian yang penting bagi setiap pengarang. Kata yang dipilih dapat membantu menentukan suasana, nilai, dan makna yang disampaikan teks. Ini juga dapat membantu menciptakan efek yang kuat dan menarik. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, pengarang dapat menciptakan teks yang luar biasa. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Pilihan Kata Yang Digunakan -Pentingnya memilih kata-kata yang tepat ketika -Efek yang kuat dan menarik dapat diciptakan dengan pemilihan kata-kata yang -Bagaimana kata-kata yang dipilih dapat membantu menciptakan suasana atau sensasi -Kata yang dipilih dapat menentukan nilai-nilai dan sikap dari -Bagaimana kata-kata yang dipilih dapat menciptakan ritme -Kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat adalah keahlian penting bagi setiap pengarang Penjelasan Lengkap Bagaimana Pilihan Kata Yang Digunakan Pengarang Ketika menulis, memilih kata yang tepat adalah salah satu faktor paling penting untuk menciptakan karya yang tepat dan menarik. Dengan kata lain, pemilihan kata yang tepat adalah aspek penting dalam penulisan yang menentukan keterampilan menulis seseorang. Kata-kata adalah media untuk menyampaikan pesan. Ini berarti bahwa kata-kata yang dipilih oleh pengarang akan menentukan jenis pesan yang dikirimkan. Misalnya, jika seseorang menggunakan kata-kata yang negatif, pesannya akan menjadi lebih kelam. Namun, jika seseorang menggunakan kata-kata yang bersifat positif, pesan akan lebih menyenangkan. Selain itu, kata-kata yang dipilih oleh pengarang juga dapat mempengaruhi bagaimana orang lain menanggapi karya mereka. Misalnya, jika pengarang menggunakan bahasa yang kompleks, maka orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik tersebut mungkin akan merasa kesulitan untuk memahaminya. Sebaliknya, jika pengarang menggunakan bahasa yang sederhana, orang lain akan lebih mudah memahami pesannya. Kata-kata yang dipilih pengarang juga dapat mencerminkan gaya mereka. Menggunakan kata-kata yang tepat adalah cara yang efektif untuk meningkatkan gaya penulisan seseorang. Menggunakan kata yang tepat dapat membantu pengarang menciptakan alur cerita yang unik dan menarik. Kata-kata yang dipilih oleh seorang pengarang juga dapat mempengaruhi bagaimana orang lain merasakan teks tersebut. Misalnya, ketika seseorang menggunakan kata-kata yang menyebabkan orang lain merasakan emosi tertentu, seperti kesedihan atau kegembiraan, maka ini akan membantu pembaca menyambut teks tersebut dengan lebih baik. Secara keseluruhan, memilih kata yang tepat ketika menulis sangat penting. Hal ini karena memilih kata yang tepat akan mempengaruhi bagaimana pengarang menyampaikan pesannya, bagaimana orang lain menanggapi karya mereka, dan bagaimana orang lain merasakan teks tersebut. Oleh karena itu, pengarang harus memilih kata-kata dengan hati-hati agar dapat menyampaikan pesan mereka dengan benar. -Efek yang kuat dan menarik dapat diciptakan dengan pemilihan kata-kata yang tepat Pemilihan kata yang tepat adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menciptakan efek yang kuat dan menarik dalam penulisan. Setiap pengarang harus menemukan cara untuk menyampaikan maksudnya dengan menggunakan kata-kata yang tepat, yang mampu menghadirkan perasaan dan pikiran tertentu bagi pembaca. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, pengarang dapat memberikan teks yang menarik bagi pembaca. Kelas tertentu kata-kata memiliki nuansa yang berbeda, dan memilih kata yang tepat akan membantu pengarang menciptakan suasana tertentu. Kata yang dipilih harus menggambarkan jenis suasana yang diinginkan oleh pengarang. Sebagai contoh, jika pengarang ingin menciptakan suasana yang menakutkan, ia harus memilih kata-kata yang menggambarkan hal itu, seperti “gelap”, “teror”, “menakutkan”, dan sebagainya. Jika pengarang ingin menciptakan suasana yang romantis, ia harus memilih kata-kata yang menggambarkan hal itu, seperti “cinta”, “kasih sayang”, “kehangatan”, dan sebagainya. Pilihan kata yang tepat juga dapat membantu pengarang menggambarkan karakter. Kata-kata yang dipilih harus menggambarkan watak, kebiasaan, dan latar belakang karakter. Sebagai contoh, jika karakter adalah seorang pria yang galak, pengarang harus memilih kata-kata yang menggambarkan hal itu, seperti “kemarahan”, “ketegaran”, dan sebagainya. Jika karakter adalah seorang wanita yang lembut, pengarang harus memilih kata-kata yang menggambarkan hal itu, seperti “lembut”, “damai”, dan sebagainya. Selain itu, kata-kata yang dipilih harus mencerminkan bahasa yang digunakan. Kata-kata yang dipilih harus sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh pengarang. Jika pengarang menggunakan bahasa yang lebih sopan, ia harus memilih kata-kata yang lebih sopan. Jika pengarang menggunakan bahasa yang lebih informal, ia harus memilih kata-kata yang lebih informal. Pilihan kata yang tepat dapat menciptakan efek yang kuat dan menarik. Kata-kata yang dipilih harus menggambarkan jenis suasana yang diinginkan, menggambarkan karakter, dan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, pengarang dapat menciptakan teks yang menarik bagi pembaca. Oleh karena itu, pengarang harus memilih kata-kata dengan bijak dan berhati-hati untuk menciptakan efek yang kuat dan menarik. -Bagaimana kata-kata yang dipilih dapat membantu menciptakan suasana atau sensasi tertentu Pilihan kata yang digunakan oleh seorang penulis yang bijaksana dapat membantu menciptakan suasana atau sensasi yang ditujukan. Pemilihan kata-kata yang tepat dapat menyampaikan kesan yang berbeda dari yang lain. Penggunaan kata-kata yang berbeda juga dapat menciptakan suasana atau sensasi tertentu. Suatu contoh adalah penggunaan kata-kata yang menyampaikan kesan romantis atau kesedihan. Kata-kata seperti ini dapat membantu menciptakan suasana cinta atau kesedihan. Contohnya, “Dia dengan lembut membelai punggungku” dapat menciptakan sensasi romantis, sementara “Aku merasa sepi dan hampa tanpamu” dapat menciptakan suasana kesedihan. Kata-kata yang dipilih juga dapat menciptakan suasana atau sensasi yang lebih konkret. Penggunaan kata-kata yang lebih spesifik seperti “Suasana malam itu sangat menenangkan, dengan angin yang bertiup lembut” dapat menciptakan suasana yang lebih nyata bagi pembaca. Kata-kata yang dipilih juga dapat membantu menciptakan suasana yang lebih misterius. Penggunaan kata-kata seperti “Ketika malam tiba, rahasia mengintai di balik kegelapan” dapat membantu menciptakan suasana yang misterius. Sebaliknya, penggunaan kata-kata yang terlalu spesifik dapat mengurangi efek suasana yang ingin diciptakan. Dengan demikian, penulis harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan digunakan untuk menciptakan efek tertentu. Penulis juga harus memilih kata-kata yang sesuai dengan suasana yang ingin diciptakan. Kata-kata seperti “padang pasir” tidak akan membantu menciptakan suasana alam yang hijau. Oleh karena itu, penulis harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pengalaman atau perasaan yang ingin diciptakan. Kesimpulannya, pilihan kata-kata yang tepat dapat membantu menciptakan suasana atau sensasi tertentu. Penulis harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan digunakan agar suasana yang diciptakan sesuai dengan tujuan. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, penulis dapat menciptakan suasana yang kuat dan menarik bagi pembaca. -Kata yang dipilih dapat menentukan nilai-nilai dan sikap dari teks Kata yang dipilih oleh seorang penulis dapat menentukan nilai-nilai dan sikap yang diungkapkan dalam teks. Kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan sudut pandang atau pendapat tentang sesuatu, menyampaikan informasi secara eksplisit atau implisit, dan membantu pembaca untuk memahami tema dan tujuan teks. Kata-kata yang dipilih oleh penulis dapat menyampaikan nilai dan sikap yang diinginkannya. Penulis dapat memilih kata-kata yang mencerminkan nilai-nilai seperti kebaikan, keadilan, kejujuran, atau kasih sayang. Dengan menggunakan kata-kata ini, penulis dapat mengungkapkan pendapatnya tentang sesuatu, atau menyampaikan sudut pandang yang berbeda. Penulis juga dapat memilih kata-kata yang menyampaikan nilai-nilai dan sikap yang berlawanan dengan yang diinginkannya. Kata-kata seperti ketidakadilan, kecurangan, kebencian, atau rasa takut dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan jelas. Kata-kata yang dipilih juga dapat membantu pembaca untuk memahami tema dan tujuan teks. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, penulis dapat mengarahkan pembaca untuk memahami tujuan dari teks tersebut. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, penulis juga dapat menyampaikan tema teks dengan jelas. Kesimpulannya, kata-kata yang dipilih oleh seorang penulis dapat menentukan nilai-nilai dan sikap yang diungkapkan dalam teks. Dengan memilih kata-kata yang tepat, penulis dapat mengarahkan pembaca untuk memahami tujuan dari teks tersebut, serta menyampaikan nilai-nilai dan sikap yang diinginkan. Dengan demikian, kata-kata yang dipilih oleh pengarang dapat membantu pembaca untuk memahami tema dan tujuan teks. -Bagaimana kata-kata yang dipilih dapat menciptakan ritme tertentu Ketika menulis, bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang dapat menciptakan ritme tertentu sangat penting. Ritme adalah bentuk musikal atau jeda yang diciptakan oleh pengulangan kata-kata, fonem, suku kata, dan frase. Ini adalah bagian yang sangat penting dari menulis, karena ritme membantu membawa pengarang dan pembaca ke dalam suasana hati yang tepat untuk narasi atau puisi. Untuk membuat ritme yang tepat, pengarang harus memilih kata-kata yang tepat. Pengarang dapat memilih kata-kata yang memiliki konsonan yang sama, seperti “penglihatan” dan “penerangan”. Konsonan yang sama menciptakan ritme yang lebih halus dan membuat teks lebih mudah dibaca. Selain itu, pengarang juga dapat memilih kata-kata dengan aksara yang sama atau jumlah huruf yang sama. Misalnya, kata-kata seperti “menjulang†dan “mengintai†memiliki jumlah huruf yang sama, sehingga membuat ritme yang lebih halus. Ini dapat membantu menciptakan suasana yang sama dalam narasi. Pengarang juga dapat menggunakan kata-kata dengan kata dasar yang sama. Misalnya, kata-kata seperti “jatuh” dan “naik” memiliki kata dasar “jatuh” yang sama, membuat ritme yang lebih konstan dan menciptakan suasana yang lebih hening dan menyenangkan. Pengarang juga dapat menggunakan kata-kata yang berulang. Ini adalah teknik yang sering digunakan dalam puisi dan dapat menciptakan ritme yang konstan dan membuat teks lebih mudah dibaca. Pengulangan kata-kata dapat membuat narasi lebih menarik dan membantu pembaca untuk memahami apa yang dikatakan pengarang. Teknik lain yang dapat digunakan oleh pengarang adalah memilih kata-kata dari bahasa yang berbeda. Misalnya, bahasa Inggris dan bahasa Prancis dapat digunakan untuk menciptakan ritme yang unik dan menarik. Ini dapat membantu menciptakan suasana yang berbeda dan membuat teks lebih mudah dibaca. Pengarang juga dapat menggunakan kata-kata yang memiliki arti yang berbeda. Misalnya, kata-kata seperti “panas” dan “dingin” dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang berbeda dan membuat teks lebih mudah dipahami. Pengarang juga dapat menggunakan kata-kata yang memiliki efek suara yang berbeda. Misalnya, kata-kata seperti “tepuk” dan “bunyi” dapat menciptakan suasana yang berbeda dan membuat teks lebih mudah dipahami. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, pengarang dapat menciptakan ritme yang tepat untuk teksnya. Ritme ini dapat membantu membangun suasana yang tepat untuk narasi atau puisi, dan membuat teks lebih mudah dipahami oleh pembaca. -Kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat adalah keahlian penting bagi setiap pengarang Kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat adalah keahlian penting bagi setiap pengarang. Pilihan kata adalah salah satu alat yang paling ampuh untuk menyampaikan pesan dengan tepat dan mengubah suasana hati pembaca. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, pengarang dapat menciptakan rasa yang dapat ditangkap oleh pembaca. Memilih kata yang tepat adalah keahlian yang penting bagi pengarang, karena pilihan yang salah dapat menyebabkan pesan yang salah dipahami. Jika kata-kata yang salah dipilih, maka makna yang dimaksudkan tidak dapat dikomunikasikan dengan tepat, yang akan mengganggu seluruh pengalaman membaca. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, pengarang dapat menggambarkan karakter dan situasi dengan jelas dan akurat, menciptakan sebuah dunia yang hidup bagi pembaca. Pengarang harus mempertimbangkan banyak hal ketika memilih kata-kata yang tepat. Mereka harus memahami konteks dalam mana kata-kata tersebut akan digunakan, serta mengantisipasi bagaimana pembaca akan menerjemahkan makna. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan berbagai nilai budaya dan sosial yang terkait dengan kata-kata yang dipilih. Jika pengarang tidak dapat memilih kata-kata yang tepat, maka makna yang dimaksudkan dapat terdistorsi, atau bahkan sama sekali tak terkomunikasikan. Oleh karena itu, pengarang harus memastikan bahwa kata-kata yang dipilih memiliki makna yang tepat dan tepat guna. Pilihan kata dapat juga mempengaruhi rasa dan suasana hati yang dirasakan oleh pembaca. Pengarang harus benar-benar memahami konsep bahasa yang ingin mereka gunakan, dan harus memastikan bahwa pilihan kata yang dipilih dapat menyampaikan makna yang dimaksudkan dengan tepat. Mereka juga harus mempertimbangkan bagaimana kata-kata tersebut akan disampaikan dan diterima oleh pembaca. Kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat adalah keahlian penting bagi setiap pengarang. Pilihan kata dapat membantu pengarang menyampaikan pesan dengan tepat, serta mempengaruhi suasana hati dan rasa yang dirasakan oleh pembaca. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pengarang harus benar-benar memahami konsep bahasa yang ingin mereka gunakan, serta mempertimbangkan berbagai nilai budaya dan sosial yang terkait dengan kata-kata yang dipilih. Pilihankata dalam puisi disebut dengan diksi, yaitu kata-kata yang dihasilkan dari pemilihan dengan cermat dan sudah dipertimbangkan dari makna, susunan bunyi, dan susunan kata agar berhubungan dengan bait lainnya. Diksi sendiri bisa disebut sebagai pemilihan kata, dan begitupun sebaliknya. WIWpYSd.