As Indonesia has many cultures and customs, there are countless folklores and legends that can be found there. One of them is kisah legenda Air Putri from Seram Island. The legend is believed comes from a real tragedy during Dutch occupation. Here are the story and how it becomes one famous tourist spot. Long time ago, there lived a daughter named Ta Ina Luhu from Luhu Country on Seram Island. She was the daughter of the King of the Land of Luhu who is so wise, kind, and virtuous. One day the Dutch took control of Luhu and the entire family of the King was killed by the Dutch except for the princess who was captured but managed to save herself. Long story short, she was attracted by another kingdom named Soya. The princess was treated like a royal family. However, it turned out that Princess Ta Ina Luhu was impregnated by the Dutch soldiers who arrested her. She felt bad for troubling King Soya and saving himself from the Soya Kingdom. Kisah legenda Air Putri continued, the Princess Ta Ina Luhu wanted to live alone with her current situation. He fled from Soya Palace on a royal horse and left the cold and eerie wilderness. After a long walk, Ta Ina Luhu felt exhausted and fell off the horse. After resting, Princess Ta Ina Luhu continued her journey with various miraculous events that occurred. The place where she rested had now become a mountain called “Mount Nona”, then when she raced the horse fast, the hat she was wearing flew in the wind but when he was about to take the hat it turned into a rock which became known as “The Capeu Stone”. Furthermore, the Princess continued to enjoy the Amasuhu beach area in a very tiring state and finally decided to rest and drink at a spring which until now was known as “Air Putri”. Famous Tourists Spot Air Putri is located on Seram Island, to be precise in the western part of Seram. To get to this place can be done by motorized vehicle takes almost 2 hours from Piru, the capital of the West Seram district. The place which is based on Kisah Legenda Air Putri is still very natural, even to reach this place we have to go through a dirt road that is not good. About kilometers from the Trans Seram highway, we have to walk through the forest and go to a transmigrant village with a Butonese population. The location of Air Putri is on the edge of this village. The long journey and the difficulties that were passed were instantly paid off when they arrived at Air Putri. According to the accompanying legend, Air Putri is a spring that is right on the edge of the coast. Therefore, the fresh water that comes out of the spring forms a lagoon and mixes with the warm and salty seawater at one point. Air Putri’s geographical condition is very unique, a lagoon that juts into the mainland and forms a river that ends in a vast ocean. Beaches, lagoons, rivers, salt water, fresh water and shady trees are one in the Air Putri area.
Kisahlegenda terjadinya air putri. Berikut Adalah Tiga Legenda Cinta Yang Terkenal Di Indonesia. Kemudian diadaptasi di pulau jawa karena adanya gunung merapi. Kisah cinta antara raja dan para selirnya juga enggak lepas dari tragedi. Kali ini kembali kami menerbitkan kumpulan legenda indonesia terbaik untuk di ceritakan kepada.
Negara ini memang kaya akan cerita legenda, hampir di setiap daerah seantero Indonesia ini mempunyai legendanya masing-masing, bahkan untuk air terjun sekalipun cerita legenda itu begitu melekat kepada pesona alam yang yang satu ini. Entah anda ingin mempercayainya atau tidak kebenaran dari suatu cerita legenda, akan tetapi yang jelas beberapa air terjun di bawah ini sarat akan cerita sebuah legenda yang diyakini atau dianggap oleh masyrakat yang tinggal di sekitaran air terjun pernah terjadi di masa lalu Air Terjun Nglirip Putri yang Patah Hati Dibalik gemerincik air yang jatuh silih berganti di Air terjun Nglirip Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur terdapat sebuah cerita legenda Nglirip. Alkisah legenda itu bermuara dari pertemuan salah satu Adipati Tuban di zaman sebelum kerajaan Majapahit dengan seoarang wanita cantik. Saat itu adipati kepincut dengan kecantikan gadis desa anak dari tokoh masyrakat setempat. Sakin terpesonanya gadis perawan itu akhirnya dipinang dan dijadikan istri untuk yang kesekian kalinya. Meskipun menjadi istri adipati hingga memiliki anak perawan, tapi entah kenapa ia tak mau diboyong ke pendapa kadipaten. Eh, ternyata belakangan diketahui bahwa gadis yang telah dinikahinya itu memiliki kekasih lain yang bukan dari kalangan ningrat alias rakyat jelata. Namun naas, hubungan asmaranya itu ditentang orangtuanya, baik dari ibunya maupun ayahnya sang adipati. Sang gadis akhirnya minggat dari rumah apalagi setelah mengetahui kekasihnya yang konon bernama Joko Lelono itu tewas dibunuh prajurit kadipaten atas perintah ayahnya. sumber foto Sang putri pun memutuskan untuk bertapa di salah satu goa di balik air terjun di tengah hutan, air terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup diri menolak ditemui siapapun. Putri yang bertapa itu kemudian disebut putri Nglirip dan masyarakat meyakini, putri Nglirip akan marah jika rumahnya di sekitar goa air terjun Nglirip dipakai pacaran. Air Terjun Carang Kuning Agak sediki berbeda dengan Air Terjun Nglirip, walaupun Air Terjun Carang Kuning ini juga diambil dari legenda seorang putri, namun kisah putrinya tidak setragis air terjun yang berada di daerah Tuban itu. Nama air terjun yang terletak di Lumajang ini diambil dari nama seorang putri pada zaman kerajaan Majapahit yang sering mandi di bawah air terjun tersebut. Nama putri itu dikenal dengan Putri Carang Kuning. Entah karena mempunyai kulit kuning langsat seperti kebanyakan putri-putri raja atau kedekatan dengan simbol tempat itu sehingga dijuluki carang kuning pasalnnya di dekat lokasi air terjun banyak ditumbuhi oleh pohon bambu kuning. Kata “carang” berarti ranting-ranting bambu, kata “kuning” yang berarti simbol warna dari bambu. Air Terjun Songgolangit Berawal dari kisah tragis sepasang Pasutri Alkisah, hidup seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan yang menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Blucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka begitu kuat hingga berlanjut ke jenjang perkawinan. sumber foto Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Sang mertua ibu si isteri menegur anaknya “Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi” atau dalam bahasa Indonesia “Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun”. Rupanya si suami salah mendengar “Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu” atau dalam bahasa Indonesia “Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu”. Pada saat itu juga si suami itu merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Nah, antara desa Tunahan dan desa Blucu itu terbentang sungai. Di malam hari buta, pedati yang mereka naiki ternyata salah jalan hingga tanpa mereka sadari pedatinya masuk jurang sekarang air terjun Songgolangit yang berada di Jepara dan pasangan pasutri itu pun hilang dalam kegelapan jurang yang dalam. berbagai sumber
KisahSuryo Nugroho: Kecelakaan, Amputasi, Kini Peringkat 2 Dunia. 05/08/2022, 07:20 WIB. Bagikan: Ndaru Patma Putri Persembahkan Perak; ASEAN Para Games 2022: Hapus Duka dan Air Mata, Beri Emas untuk Indonesia; Memanen All Indonesian Final ASEAN Para Games 2022; Lihat Semua.
- Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia yang terletak di Sumatera Toba. Danau yang juga mendapat predikat sebagai danau vulkanik terbesar di dunia ini memiliki luas sekitar kilometer persegi. Selain menyuguhkan pemandangan alam yang indah, Danau Toba dan Pulau Samosir juga memiliki legenda yang sangat juga 20 Tempat Wisata Sekitar Danau Toba, Cocok untuk Pencinta Wisata Alam Legenda Danau Toba Berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya masyarakat setempat, Danau Toba dulunya adalah sebuah dataran kering yang ditinggali seseorang pria bernama Toba. SHUTTERSTOCK Danau Toba, Sumatera Utara. Legenda ini dikutip dari jurnal berjudul Nilai Moral dan Kerja Keras dalam Dongeng Danau Toba pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional karya Rosmilan Pulungan dan Amanda Syahri Nasution. Dikisahkan bahwa Toba suatu hari mendapatkan seekor ikan emas ajaib ketika sedang memancing. Ikan emas tersebut kemudian berubah menjadi seorang wanita cantik dan membuat Toba jatuh cinta. Singkat cerita, Toba menikah dengan wanita tersebut dan memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama juga 5 Wisata Antimainstream di Sumatera Utara, Tidak Hanya Danau Toba 5 Wisata di Parapat, Kota yang Indah di Tepi Danau Toba Akan tetapi, Samosir ternyata tumbuh menjadi anak pembangkang dan sering menguji kesabaran sang ayah. Suatu hari Samosir diminta sang ibu untuk mengantar makanan kepada ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Sayangnya, ia tak melakukan tugasnya dengan benar dan justru bermain sepak bola dengan teman-temannya. Bahkan, makanan untuk ayahnya pun ia santap. Melanggar janji Hal ini ternyata membuat Toba hilang kesabaran. Dengan murka, ia menyumpahi Samosir dan menyebut anaknya itu sebagai anak ikan. Padahal, kepada istrinya dahulu, Toba berjanji untuk tidak mengungkit asal muasal sang istri kepada anaknya. Baca juga 5 Alasan Harus Wisata ke Danau Toba, Latar Film Ngeri-ngeri Sedap Saat itu juga, dari jejak kaki Toba muncul mata air yang mengalir sangat deras. Mata air itu tidak bisa berhenti dan akhirnya menenggelamkan desa Toba beserta beberapa desa di sekitarnya.
KisahLegenda Terjadinya Air Putri Alkisah pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang putri yang bernama Ta Ina Luhu dari Negeri Luhu di Pulau Seram. Ia adalah anak dari Raja Negeri Luhu yang begitu bijaksana, baik, dan berbudi pekerti luhur. Suatu ketika Belanda menguasai Negeri Luhu dan seluruh keluarga Raja tewas dibantai Belanda Pariwisata Tagar:
Sudut cantik di Air Putri Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Sudut cantik di Air Putri Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Telaga Air Putri yang begitu teduh Sudut cantik di Air Putri Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Tampak Air Putri yang membaur dengan lautan Telaga Air Putri yang begitu teduh Alkisah pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang putri yang bernama Ta Ina Luhu dari Negeri Luhu di Pulau Seram. Ia adalah anak dari Raja Negeri Luhu yang begitu bijaksana, baik, dan berbudi pekerti luhur. Suatu ketika Belanda menguasai Negeri Luhu dan seluruh keluarga Raja tewas dibantai Belanda kecuali sang putri yang ditangkap namun berhasil melarikan diri. Singkat cerita, ia diselamatkan oleh kerajaan lain yang bernama Soya. Sang putrid diperlakukan layaknya keluarga kerajaan. Namun, ternyata Putri Ta Ina Luhu dihamili oleh para serdadu Belanda yang menangkapnya. Ia merasa tidak enak merepotkan Raja Soya dan melarikan diri dari Kerajaan Soya. Sang Putri Ta Ina Luhu ingin hidup sendiri dengan keadaannya saat ini. Ia kabur dari Istana Soya dengan menaiki kuda kerajaan dan pergi menyusuri hutan belantara yang dingin dan mencekam. Setelah berjalan jauh, akhirnya Ta Ina Luhu kelelahan dan terjatuh dari kuda. Setelah istirahat, Putri Ta Ina Luhu pun melanjutkan perjalanan dengan berbagai kejadian ajaib yang terjadi. Tempat ia beristirahat kini menjadi sebuah gunung yang bernama “Gunung Nona”, kemudian pada saat ia memacu kuda dengan kencangnya, topi yang ia gunakan pun terbang tertiup angin namun pada saat akan diambil topi tersebut berubah menjadi batu yang kemudian dikenal sebagai “Batu Capeu”. Selanjutnya, Sang Putri terus menyusuri wilayah pantai Amasuhu dalam keadaan yang sangat melelahkan dan akhirnya ia pun memutuskan untuk beristirahat dan minum pada sebuah mata air yang hingga kini dikenal sebagai “Air Putri”. Air Putri berada di Pulau Seram, tepatnya Seram bagian barat. Perjalanan menuju tempat ini dengan kendaraan bermotor memakan waktu hampir 2 jam dari Piru, Ibukota kabupaten Seram Bagian Barat. Obyek wisata ini masih sangat alami, bahkan untuk mencapai tempat ini kita harus melalui jalan tanah yang kurang baik. Kira-kira 1,5 kilometer dari jalan raya Trans Seram, kita harus menyusuri hutan dan menuju sebuah desa transmigran yang berpenduduk masyarakat suku Buton. Letak Air Putri berada di pinggir desa ini. Lama perjalanan dan kesulitan-kesulitan yang dilalui sekejap terbayarkan ketika sampai di Air Putri. Sesuai kisah legenda yang menyertainya, Air Putri adalah mata air yang berada tepat di pinggir pesisir pantai. Oleh karena itu, air tawar yang keluar dari mata air membentuk sebuah laguna dan bercampur dengan air laut yang asin dan hangat pada satu titik. Kondisi geografis Air Putri sangatlah unik, sebuah laguna yang terletak menjorok ke daratan dan membentuk sebuah sungai yang berakhir di lautan nan luas. Pantai, Laguna, Sungai, air asin, air tawar dan pepohonan yang teduh menjadi satu di wilayah Air Putri ini. Warga sekitar biasa memanfaatkan Air Putri sebagai tempat bersantai layaknya Sang Putri Ta Ina Luhu. Mereka biasanya mandi di laguna Air Putri dan berwisata di pantai yang berada di dekatnya. Bahkan dalam waktu-waktu liburan, tempat ini akan ramai dikunjungi warga dan kios-kios dagangan pun akan bermunculan. Air Putri memang belum banyak dikenal secara umum, tapi sudah menjadi tempat favorit bagi warga setempat untuk berekreasi. Kisah perjalanan sang Putri Ta Ina Luhu ini masih panjang dan setiap kejadian yang ia alami berikut tempatnya banyak menjadi nama tempat di Seram dan Ambon yang dikenal hingga kini. Kisah Putri Ta Ina Luhu ini menjadi sebuah cerita rakyat Maluku yang dikenal sebagai kisah Nenek Luhu. Bahkan, keberadaan Nenek Luhu saat ini menjadi cerita mistik dimana Sang Nenek yang merupakan penjelmaan Putri Ta Ina Luhu akan muncul ketika hujan lebat dan mulai meculik anak-anak yang berada di luar rumah. Pesan moral dari kisah Ta Ina Luhu atau Nenek Luhu ini adalah kemandirian yang dimiliki sang putri dan pesan bagi anak-anak agar tidak keluar rumah saat hujan lebat. [Phosphone/IndonesiaKaya] Artikel Terkait
Padazaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu. Sangkuriang berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Kisah Legendaris Palastina Sang Raja dan Putri Air dari Kumpulan Cerita Rakyat 25 April 2023 51 sec read – Ada sebuah kisah legendaris yang berasal dari Palastina. Kisah ini bercerita tentang seorang raja dan seorang putri air yang diceritakan dalam kumpulan cerita rakyat. Kisah legenda ini menceritakan tentang seorang raja yang sangat kaya dan sangat terkenal di seluruh dunia. Raja tersebut memiliki sebuah istana yang luas dan indah. Namun, ia juga memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh para ahli. Raja tersebut memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Putri Air. Putri Air ini disebut-sebut sebagai salah satu putri yang paling cantik di dunia. Putri Air sangat disayangi oleh ayahnya dan ia memiliki seorang sahabat yang bernama Kupu-Kupu. Kupu-Kupu adalah seorang pangeran yang sangat baik hati dan sangat cinta pada Putri Air. Kupu-Kupu memiliki satu permintaan yang sangat besar kepada Putri Air, yaitu untuk menikah dengannya. Kupu-Kupu berjanji akan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh raja jika Putri Air mau menerimanya. Putri Air menerima permintaan Kupu-Kupu dan mereka pun menikah. Setelah pernikahan itu, Kupu-Kupu berhasil menyelesaikan masalah yang dialami oleh raja. Dengan demikian, kisah legenda ini pun berakhir dengan bahagia. Kesimpulan Kisah legenda sang raja dan putri air dari Palastina merupakan sebuah kisah yang sangat menarik. Kisah ini menceritakan tentang seorang raja yang sangat kaya dan sangat terkenal, dan tentang seorang putri air yang sangat cantik. Kisah ini juga menceritakan tentang seorang pangeran yang sangat baik hati yang berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh raja. Kisah ini pun berakhir dengan bahagia dan menjadi sebuah kisah yang abadi. Kisah Legendaris Palastina Kumpulan Cerita Rakyat Putri Air Sang Raja
Salahsatunya adalah legenda Nenek Luhu atau yang juga dikenal sebagai asal mula terjadinya laguna Air Putri di Legenda Asal Mula Telaga Biru Beserta Ulasannya, Bikin Terharu dan Sarat Makna Ada cerita haru di balik legenda asal mula terbentuknya Telaga Biru yang terletak di Provinsi Maluku Utara. Kira-kira kisahnya tentang apa, ya?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Legenda Putri Nglirip, begitulah kisah yang berkembang di kawasan wisata Air Terjun Nglirip. Dalam legenda yang bekembang di masyarakat, kisah itu menceritakan tentang sosok seorang putri yang sering menampakan wujudnya dengan wajahnya yang rupawan dan berbusana ala putri kerajaan pada masa lampau. Putri itu juga digambarkan memiliki kebiasaan membatik kain disana. Tentu bukan sembarang putri biasa. Karena Putri Nglirip itu merupakan makhluk dari dunia Gaib yang dipercaya merupakan penguasa dan penghuni kawasan air terjun Nglirip. Selain itu, Sang Putri juga sering menampakkan wujudnya di kawasan hutan di sekitar Air terjun Nglirip. Di balik keindahan panorama disana, ternyata air terjun Nglirip menyimpan legenda yang menarik sekaligus membuat bulu kuduk merinding. Air Terjun Nglirip berada di desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan, sekitar 35 km ke arah barat daya dari Kota Tuban, Jawa Timur. Letaknya tak jauh dari tepi jalan raya dengan jalan yang bertikungan tajam di dekat kawasan ini . Selain bisa ditempuh dari Tuban dengan melewati kecamatan Merakurak – Montong - Nglirip, untuk menuju ke air terjun Nglirip juga bisa ditempuh dari Bojonegoro melewati kecamatan Parengan-Singgahan - Nglirip. Begitu juga bila ditempuh dari Blora dengan melewati kecamatan Jatirogo - Bangilan - Nglirip. Bila ditempuh dari Tuban, sesampai di Montong akan melewati semacam terowongan sepanjang 300 meter dengan tebing-tebing batu yang cukup tinggi di kanan- kirinya. Setelah itu dengan melewati kawasan hutan sepanjang 3 km dengan vegetasi tanaman jenis jati, mahoni, sengon dan sebagainya. Di hutan ini banyak terdapat sumber dan mata air yang jernih dan mengalir tiada hentinya. Di seberang jalan di dekat air terjun Nglirip terdapat makam Mbah Jabbar yang dikeramatkan oleh warga setempat. Makam itu berada di gundukan tanah yang cukup tinggi sehingga untuk menuju ke sana harus dengan menaiki undak-undakan. Air terjun Nglirip dengan ketiggian sekitar 35 meter dan lebar 28 meter ini memang tampak indah dan menarik sebagai destinasi wisata di Tuban. Air terjun ini sebenarnya merupakan bendungan irigasi yang airnya mengalir ke daerah yang lebih rendah. Di bagian atas air terjun terdapat jembatan kecil yang terbuat dari besia dan digunakan oleh warga sebagai jalan penghubung antar kampung. Berdiri di Jembatan itu pengunjung bisa memandang aliran air terjun yang mengalir sampai jauh dengan panorama alam sekitarnya yang menawan. Memasuki kawasan air terjun Nglirip dikenai tiket Rp 2000 per orang. Tak ada fasilitas, sarana dan prasarana apapun yang memadai disana. Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban Lihat Travel Story Selengkapnya
KisahLegenda Terjadinya Air Putri. KSDAE Direktorat Jenderal Konservasi Perigi Daya Alam dan Ekosistem
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 110841 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7a5b271dc741e2 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Seketikalangit gelap dan hujan turun dengan deras. Air juga keluar dari bawah tanah yang membuat perkampungan terendam air. Toba dan Samosir tiba-tiba hilang saat perkampungan berubah menjadi lautan air. Danau Toba dan Pulau Samosir diyakini sebagai perwujudan siluman ikan dan anaknya.
Wednesday, July 27, 2022 Edit Menyusuri persembunyian Putri Dayang Rindu dalam Rimbunnya Belantara Suaka Margasatwa Isau-Isau Napal Carik yaitu sebuah tempat yang bukan hanya menyuguhkan keindahan standard saja tetapi terbalut juga oleh budaya publik nan cukup lekat melekat menjadi kisah rakyat yang semakin menambah daya tarik eksklusif. Celaan air nan bergemericik becarik dengan serbuan air yang menerpa tanah nan keras seperti mana batu napal menjadikan Napal Carik sebagai salah satu air terjun yang wajib untuk dikunjungi. Terdapat kerumahtanggaan rimbunnya belantara Suaka Margasatwa SM Isau-Isau menjadikan air terjun ini tidak sekedar menawarkan keelokan pesona serasah dan kisah rakyat yang membalutnya namun juga tantangan selama perjalanan menuju air ambau tersebut adalah sebuah petualangan nan layak kerjakan dicoba dan pastinya lain akan terlupakan. Aksesibilitas menuju Napal Carik dapat melewati Desa Muara Emil maupun Desa Gerogol Dewa, Kecamatan Semenanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. Namun untuk menuju ke lokasi air terjun berpangkal desa terdekat dengan kewedanan SM Isau-Isau mendatangi batas provinsi harus menempuh medan yang sulit terutama plong saat musim penghujan dikarenakan jalan setapak bikin melewatinya positif tanah liat dengan perkerasan batu dibeberapa titik sehingga doang ki alat roda dua nan dapat melewati dan itupun kadang kala disertai dengan jalan tungkai karena lepas rantai, gerigi rantai putus, jalan licin dan kendala lain. Selama perjalanan tersebut tersaji keayuan pemandangan kalimantang dan pun menerobos komplek pemakaman Puyang Matauh yang adalah pelecok suatu puyang pendahulu dari tiga puyang pendiri Desa Kuala Emil. Setelah itu perjalanan ditempuh dengan berjalan suku sampai ke Batang air Emil dimana rasa lejar sedikit terobati maka itu keindahan sungai dengan gemericik air mengalir, beriak-riak dan dengan kejernihannya menapaki bebatuan yang tersusun secara bertingkat. Bikin menuju ke air terjun maka pengembaraan dilanjutkan menuju ke hulu sejauh 50 meter dengan menuruni tebing yang pas terjal menapaki sekitar 100 anak tangga alami. Sepanjang menapaki anak tangga tersebut avontur akan ditemani dengan lantunan suara duaja yang lirih terdengar diantara tegakan-tegakan jenggala yang masih deras disertai sura gemericik air terjun yang berangkat menyapa seakan menyambut kedatangan petandang nan ingin menikmati keindahan Napal Perekam. Akhirnya keindahan air terjun yang ki angkat bebas dari keagungan 50 meter yang bergemericik becarik dengan serangan air yang menerpa lahan yang keras seperti rayuan napal itupun akan menyetip segala apa kelelahan selama pelawatan. Menurut penuturan beberapa awam di Desa Mulut sungai Emil berdasarkan narasi para puyang pendahulu salah seorang Sultan Palembang menunangi kepada seluruh umum desa terutama yang berada di selama aliran Sungai Batanghari Sembilan bikin mengumpulkan telur nan akan digunakan sebagai perekat pembangunan pertahanan benteng. Kerumahtanggaan perjalanan pengumpulan telur, paduka tuan meluluk banyak gadis-upik desa yang cantik dan berniat mempersunting salah satunya sebagai ayutayutan. Setelah para prajurit dan hulubalang mengumpulkan para amoi lain satupun yang setuju sampai karenanya aji menemukan sebuah bangki emas yang hanyut ke sungai dan memrintahkan prajuritnya bakal mencari empunya bangki emas tersebut. Sehabis ditelusuri ternyata empunya bangki emas tersebut adalah anak asuh putri Kerio Sulur. Paduka pun menyampaikan keinginannya untuk meminang tetapi ditolak makanya Kerio Sulur dan putrinya. Merasa ditolak sultan pun marah dan luang terjadi balasan tetapi ternyata Kerio Carang dan putrinya mempunyai kesaktian dan lolos dari tangkapan sultan. Dalam pelariannya dayang Kerio Carang bersembunyi di kerumahtanggaan hutan di Desa Muara Emil tepatnya di lokasi air terjun Napal Penyalin. Karena merasa kesepian di kerumahtanggaan hutan maka sesekali anda keluar ke desa sehingga kecantikannya dikenal luas oleh mahajana. Dalam kesepiannya di tempat persembunyian, putri Kerio Carang tersebut buruk perut menangis dan pulang pergok cucu adam tuanya. Karenanya Kerio Carang menemui tiga puyang di Muara Emil yaitu puyang Tanjung, Matauh, dan Dusun Ilir buat memberikan nama kepada putrinya supaya lain menangis pun. Berpokok ketiga puyang tersebut doang puyang Dusun Ilir nan mampu menerimakan nama nan boleh menghentikan tangisan puti Kerio Julai yaitu diberi stempel Putri Dayang Rindu. Konon apabila pengunjung mengunjungi serasah Napal Carik maka jangan berkomunikasi dengan bahasa palembang karena apabila dilanggar hujan abu akan jatuh. Hal tersebut dikarenakan Cewek Dayang Rindu yang bersembunyi di air terjun Napal Carik sangat benci dengan Pangeran Palembang. Untuk membuktikan legalitas mitos tersebut maka silahkan berkunjung ke serasah Napal Carik. Komentar Login terlebih adv amat bila mau memberikan komentar. Login Belum terdapat komentar pada berita ini TOP NEWS Album Gallery Video Pers Release Kisah Legenda Terjadinya Air Putri, Source Posted by
FiuN. 7sjdk2i08e.pages.dev/1787sjdk2i08e.pages.dev/1737sjdk2i08e.pages.dev/2227sjdk2i08e.pages.dev/777sjdk2i08e.pages.dev/3747sjdk2i08e.pages.dev/467sjdk2i08e.pages.dev/4647sjdk2i08e.pages.dev/19
kisah legenda terjadinya air putri